
Hercules dan kelompoknya memang sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat. Keberadaan mereka di Tanah Abang sudah tercatat sejak tahun 1980-an.
Sebelumnya, ia datang ke Jakarta dari Timor Timor dengan tujuan berobat. Namun, karena tidak betah, ia memilih untuk hidup di Tanah Abang.
Sementara itu, Hercules menceritakan secara singkat jalan hidupnya yang penuh liku. Dari dunia jalanan yang sangat keras, ia diberikan hidayah menuju kehidupannya yang lebih religius.
Kehidupan barunya ini sangat berbeda dari kehidupan lamanya. Hercules Rosario Marshal sendiri mengaku memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 1990. (Dhet)