
Berdasarkan hasil penilaian visual menggunakan drone oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar), ditemukan potensi longsor lanjutan di area terdampak, sehingga pencarian penuh belum dapat dilakukan secara menyeluruh.
Meskipun demikian, satu unit alat berat ekskavator yang telah didatangkan mulai dioperasikan terbatas di zona aman.
Sekitar pukul 12.30 WIT, tim Ditreskrimsus Polda Papua Barat berhasil menemukan satu korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor.
Korban dievakuasi menggunakan ekskavator dan segera dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Dengan penemuan korban ini, total jumlah korban tanah longsor yang telah ditemukan mencapai 10 orang, dari total 19 korban yang dilaporkan hilang.
Ini berarti masih terdapat 9 korban yang belum ditemukan. Pada pukul 13.30 WIT, seluruh tim kembali ke posko karena hujan kembali turun di lokasi longsor.
Dari pertimbangan keselamatan, kegiatan pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan keesokan harinya.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung penuh seluruh upaya kemanusiaan di lokasi bencana. “Kami siap mendukung Kansar Manokwari dan BPBD Papua Barat untuk proses pencarian dan evakuasi korban. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efektif,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, “Untuk 3 jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Polda Papua Barat dari tadi malam hingga saat ini tim DVI masih dalam proses identifikasi korban.”
Meskipun dihadapkan pada medan berat dan cuaca yang tidak menentu, semangat tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, serta para relawan tidak surut, bekerja dengan dedikasi tinggi untuk menyelamatkan korban dan memulihkan kondisi masyarakat Pegunungan Arfak yang terdampak bencana. (DHET)